Sabtu, 22 Februari 2014
Apa beda jasa kebajikan, berkah kebajikan dan pahala?
Master
Chin Kung Menjawab :
Apa beda
jasa kebajikan, berkah kebajikan dan pahala?
Umat
bertanya :
Apa
beda jasa kebajikan, berkah kebajikan dan pahala? Dengan kisah berikut sebagai
perumpamaan, ketika Bodhidharma bertemu dengan Kaisar Liang Wudi yang telah
banyak berbuat kebajikan, namun Bodhidharma malah mengatakan Kaisar Liang Wudi
tidak memiliki jasa kebajikan. Mohon guru menjelaskannya.
Master
Chin Kung menjawab :
Hal
ini harus dijelaskan dengan benar. Ketika Bodhidharma tiba di Tiongkok, beliau
bertemu dengan Kaisar Liang Wudi. Kaisar Liang Wudi berkata pada Bodhidharma,
sejak menduduki tahta, dia mengerahkan segenap perhatiannya untuk mendukung
penyebaran Ajaran Buddha, mendirikan lebih dari 480 bangunan vihara. Membantu
insan yang ingin menjadi anggota Sangha, paduka amat menyenangi insan yang
bersedia menjadi Bhiksu-Bhiksuni. Dia akan mendukung mereka, sehingga pada masa
pemerintahannya, jumlah anggota Sangha mencapai lebih dari ratusan ribu orang. Dia
membanggakan diri di hadapan Bodhidharma, menganggap bahwa jasa kebajikannya
sungguh besar.
Bodhidharma
menjawab dengan sejujurnya, bahwa kaisar tidak memiliki jasa kebajikan! Harus
jelas akan makna jasa kebajikan, jasa kebajikan adalah sila, samadhi dan
prajna. Kebajikan yang anda perbuat sama sekali tidak memperoleh samadhi, tidak
membuka kebijaksanaan. Jika anda memperoleh samadhi, anda takkan bertanya dan
takkan membanggakan diri telah melakukan berapa banyak kebajikan. Maka itu
kaisar tidak memiliki jasa kebajikan, yang juga berarti tidak memiliki samadhi
dan prajna. Bukan hanya samadhi dan prajna, bahkan sila pun tidak dimilikinya.
Mengapa dikatakan tidak memiliki sila? Karena di dalam sila tidak boleh
membanggakan diri. Maka itu sila, samadhi dan prajna tidak dimilikinya,
bagaimana mungkin ada jasa kebajikan?
Mendengar
ucapan Bodhidharma, Kaisar Liang Wudi merasa amat tidak senang, muncul
kebenciannya, dan tidak mempedulikan Bodhidharma. Sehingga Bodhidharma terpaksa
pergi ke Vihara Shaolin dan bersamadhi menghadap dinding selama sembilan tahun,
tidak ada orang yang peduli padanya.
Andaikata
Kaisar Liang Wudi bertanya padanya : “Kebajikan yang telah saya lakukan ini
berkah kebajikannya besar tidak?” Jawabannya tentu sangat besar, jadi kebajikan
yang dilakukannya adalah berkah kebajikan bukan jasa kebajikan. Berkah
kebajikan tidak dapat mengakhiri tumimbal lahir, ke alam mana anda akan
menikmati berkah kebajikan anda? Tidak pasti, hal ini harus anda pahami dengan
jelas.
Berkah
kebajikan yang besar belum tentu akan mengantar anda terlahir ke alam surga,
walaupun berkah kebajikan anda besar juga dapat jatuh ke alam rendah. Sebab
kelahiran di enam alam tumimbal lahir ada dua jenis karma yakni yang pertama
adalah Āksepaka Karman, karma yang
menuntun anda terlahir di alam mana. Karma apa yang menuntun anda terlahir ke
alam manusia? Ini karena pada kehidupan yang lampau anda melatih Lima Sila dan
Sepuluh Kebajikan; Lima Sila dan Sepuluh Kebajikan adalah benih karma yang
ditanam pada masa kehidupan lampau, menuntun anda terlahir ke alam manusia.
Sedangkan
kebajikan yang dipupuk Kaisar Liang Wudi termasuk Paripuraka
karman, yakni karma yang membawa anda menikmati pahala di dunia ini, menikmati
kesenangan adalah pahala, yang dia latih adalah Paripuraka karman.
Lihatlah
sama-sama terlahir di alam manusia, tetapi mengapa ada yang kaya dan miskin,
usia panjang dan pendek, lingkungan hidup yang berbeda? Yang membedakan semua
ini adalah Paripuraka karman. Jika terlahir di
alam yang sama maka disebut memiliki Āksepaka Karman (karma penuntun) yang
sama, sedangkan yang dilatih masing-masing adalah Paripuraka karman. Andaikata
dia tidak dapat mengamalkan Lima Sila dan Sepuluh Kebajikan, maka kelak ke mana
dia akan menikmati pahalanya? Dapat kita bayangkan, dia bakal terlahir ke alam
setan kelaparan untuk menikmati pahalanya, atau terlahir ke alam binatang untuk
menikmati pahalanya.
Di alam setan kelaparan ada yang menjadi raja setan, dewa
bumi, dewa gunung, ini merupakan contoh setan yang memiliki pahala. Mereka
memiliki kuil, banyak yang memberi persembahan sesajian, inilah cara mereka
menikmati pahalanya. Sedangkan yang terlahir ke alam binatang, contohnya
seperti raja naga sahabat Bhiksu An Shi-gao, dia adalah ular, alam binatang. Raja
naga ini pada mulanya adalah sahabat Bhiksu An Shi-gao yang sama-sama melatih diri. Menurut Bhiksu
An Shi-gao, pelatihan diri sahabatnya ini sangat lumayan, mengerti makna sutra
dan suka berdana. Karena dia mengerti makna sutra makanya dia memiliki
kebijaksanaan. Raja naga ini sungguh sakti, segala permintaan dapat
dikabulkannya, ini dikarenakan pada masa kelahiran lampaunya Bhiksu ini mampu
berceramah. Dia juga suka berdana, berdana akan memperoleh pahala yang besar,
makanya dia memiliki pahala dan kebijaksanaan.
Lalu mengapa dia bisa terlahir ke alam binatang? Ini dikarenakan tidak melatih Lima Sila dan
Sepuluh Kebajikan dengan baik. Sebab terlahirnya ke alam binatang, menurut
penuturan Bhiksu An Shi-gao, yang juga
memperingatkan kita agar selalu mawas diri, karena kebenciannya yang tidak
dilenyapkan. Apa yang membuatnya benci? Yakni setiap hari dia berpindapatra,
jika umat mempersembahkan nasi dan sayur yang enak, maka dia akan bersukacita,
sebaliknya jika umat mempersembahkan nasi dan sayur yang tidak enak, maka dia
akan merasa kesal dan marah, walaupun tidak dikeluarkannya dalam tindakan,
namun ada di dalam hatinya; setiap hari saya mempersembahkan Dharma Dana kepada
kalian, apakah ini cara kalian membalasku?
Hanya karena niat ini saja maka jatuh ke alam binatang.
Cobalah kita melihat kembali pada diri kita sendiri, ketrampilan melatih diri
kita sedikitpun tidak sebanding dengan raja naga ini. Namun emosi kita lebih
besar dibandingkan dengan dirinya, beliau saja masih dapat menutupi amarahnya,
walaupun tidak diwujudkan keluar, namun dihatinya tidak seimbang, dia masih
mampu menyimpannya. Sedangkan kita setiap hari membelalakkan mata memarahi
orang lain, dia jatuh ke alam binatang menjadi raja naga, sedangkan kita
mungkin sudah jatuh ke neraka menjalani hukuman penderitaan, ini adalah contoh
yang amat nyata, kita tidak boleh tidak mengetahuinya. Maka itu jasa kebajikan
dan berkah kebajikan itu tidak sama.
净空法师:功德、福德、福报有何不同
问:功德、福德、福报,三者有何不同?因为与人谈及功德时,以达摩初化梁武帝为例,告诉对方此公案中,达摩说无功德。但对方纠正我应为福报,是否为福报,请老法师慈悲开示。
净空法师答:这个事情要讲清楚、要讲明白。达摩到中国来,见到梁武帝,梁武帝跟达摩祖师说,他做了皇帝之后,全心全力护持佛法,建了四百八十多个寺庙、寺院,在他在位的时候,建了四百八十多个寺庙。度人出家,他是非常欢喜人出家,哪个出家他都高兴,他都护持,所以在他那个时代,出家人有十几万人。他向达摩祖师炫耀,他这个功德很大,他认为这是功德。达摩祖师说老实话,跟他讲,你做的这些事情,并无功德!什么是功德你要清楚,功德是戒定慧。你做这些事情你自己没有得定,没有开智慧,你要得定,你就不会问这个问题,不会炫耀,炫耀自己我做这么多好事,不会。所以他没有功德,也就是他没有定慧。不但没有定慧,连戒也没有。何以说戒没有?戒里有自赞毁他,他虽然没有毁他,但他自己赞叹自己,这个在《瑜伽菩萨戒本》里头是重戒。他还自己夸耀自己,所以戒定慧没有,他哪来的功德?
梁武帝听达摩祖师这一说,就很不高兴,瞋恚心起来了,不高兴,不理他,就叫他走了。所以达摩就跑到少林寺去面壁九年,没人理他。如果梁武帝要问他:我做的这些事福德大不大?那很大,那真的是甚大、甚大,他做的是福德边的事,不是功德边的事。福德不能了生死,不能脱轮回,你的福报到什么地方去享受?不一定,这个你一定要知道。不是福报很大就生天,没有那回事情,福报很大照样可以堕落。这个修的福,我们佛门里面讲,六道轮回里头的业因,两种业,一种叫引业,引导你去投生。你到人道来,人是秉什么样的引业?你过去生中修五戒十善;过去生中五戒十善这个业因,引导你到这个世间来投胎。像梁武帝修的这些事情属于满业,满业就是你到这个世间来享福,享受福报,他修的是满业。
你看看,同样都是得人身,为什么有贫富贵贱不一样,寿命长短不一样,物质精神生活环境不一样?那个不一样,是满业。你到哪一道来大家都一样,这个引业是相同的,所以他修的这是满业。如果他五戒十善都做不到的话,他将来到哪里去享福?我们能够想象得到,他到饿鬼道享福,到畜生道享福。饿鬼道里面做鬼王,做城隍、做土地、山神,这都是有福报的。他有庙,有多少人去祭祀、供养他,到那里去享福。到畜生道里面,像安世高的朋友[共+阝]亭湖的龙王,他是蛇,畜生道。你要晓得,那个龙王是安世高的同学,前世是出家人,安世高给我们说,这个出家人不错,明经好施。你想想看,他讲经说法,他通教理,他明经,所以他有智慧。这个龙王很灵验,有求必应,他灵验,灵验是他从前讲经,他有智慧。他喜欢布施,布施就福报大,所以他有福、有慧。
为什么堕到畜生道?换句话说,五戒十善都没有修好。堕畜生道的业因,安世高说得很清楚,也提醒我们,瞋恚心没断。瞋恚心是什么?那个时候出家人都是托钵,每天到外面去托钵。托钵,人家供养的饭菜好,他就很欢喜,饭菜不好,他心里面就有愤怒。虽然不发作,他心里不高兴:我天天以法布施来供养大众,你们给我的回报是这个样子?就是这么个念头,堕到畜生道。我们今天想想自己,我们的功夫比这个龙王不如,没有他修得好。但是我们今天的脾气比他大,他还很含蓄,虽不在表面上发作,心里不平,他还很含蓄。我们天天瞪着眼睛骂人,他堕畜生道当龙王,我们到地狱道去受罪,很明显的例子,这是我们不能不知道的。所以功德、福德不相同。如果梁武帝要问他:福报大不大?那达摩祖师一定说甚大、甚大,他修的是大福报。
Di dunia ini kebajikan apa yang dapat menghasilkan jasa kebajikan terbesar?
Di dunia ini kebajikan apa yang dapat menghasilkan
jasa kebajikan terbesar?
Alam Sukhavati terwujud terhitung masih baru, baru
sepuluh kalpa, kita melihatnya sebagai sebuah vihara yang maha luas tiada
batasnya. Alam Sukhavati terwujud dari kekuatan tekad Buddha Amitabha, kekuatan
jasa kebajikan melatih diri selama kalpa yang tak terhingga.
Setelah vihara ini terwujud, Buddha Amitabha
menyelamatkan semua makhluk agar terbebas dari enam alam tumimbal lahir, dan
agar mereka dapat segera mencapai KeBuddhaan. Beliau telah berhasil
melakukannya, sehingga para makhluk yang telah sempurna akar kebajikan dan
berkah kebajikannya, dalam satu kelahiran dapat mencapai KeBuddhaan, inilah
jasa kebajikan Buddha Amitabha yang tak terhingga.
Dengan cara apa Beliau menjemput para makhluk?
Dengan sepatah “Namo Amituofo”, yang memiliki kekuatan yang sangat besar! Di
dunia ini kebajikan apa yang dapat menghasilkan jasa kebajikan terbesar? Yakni
sepatah Amituofo ini, pahalanya merupakan yang paling besar.
Andaikata anda menggunakan seluruh harta benda yang
ada di permukaan bumi ini, permata mustika yang ada di seluruh Galaksi Bima
Sakti, kemudian anda menggunakannya untuk melakukan kebajikan, tetapi jasa
kebajikannya juga takkan sebanding dengan melafal sepatah Amituofo. Ini adalah
nyata adanya.
Karena Ketika anda melafal sepatah Amituofo ini,
tak peduli anda menggunakan ketulusan atau tidak, senang atau benci, sepatah
Amituofo ini telah menjadi benih vajra yang tertanam di alayavijnana (gudang
kesadaran) mu, pada masa kelahiran mendatang pasti karena benih ini, anda dapat
mencapai KeBuddhaan, bayangkan betapa besar jasa kebajikan dari sepatah
Amituofo? Tidak ada lagi yang lebih sempurna dari ini!
Kutipan
Ceramah Master Chin Kung 31 Juli 2012
淨空法師:我們在這個世間干什麼事情福報最大?
這個世界的成就,在時間上來講不長,才十劫,十劫,世界成就到今天不過十劫,是個新興的道場。大家都說這是個世界,實際上,我們把它看作那是一個道場,廣大無邊際的大道場。它是法性身、法性土,從自性裡面流出來的,是阿彌陀佛的願力,四十八願的願力,無量劫修行功德力之所成就。這個道場成就了,阿彌陀佛用它做為幫助眾生脫離六道輪回,成就無上菩提的一種手段。他做得非常成功,效果卓著,讓這些具足善根福德的人在一生當中個個成就,這是阿彌陀佛無量功德!
用什麼方法接引?用名號,「南無阿彌陀佛」,這六字洪名。這六個字的力量太大了!我們沒辦法想像。現在知道了,搞了六十年才搞清楚。我們在這個世間干什麼事情福報最大?
節錄自 :淨土大經科注 (第四五四集) 2012/7/31
Melafal Amituofo Adalah Kebajikan Sejati
Hanya melafal Amituofo merupakan manfaat sejati, sedangkan
yang lainnya bukanlah manfaat yang sesungguhnya, mengapa demikian? Yang lainnya
meskipun adalah kebajikan besar, tetapi hanyalah pahala Alam Dewa dan Manusia
yang bercelah, setelah pahala habis dinikmati maka akan jatuh ke alam rendah,
ini bukanlah kebajikan yang sesungguhnya.
Kebajikan sejati adalah membantu orang lain,
menasehati agar melafal Amituofo dan bertekad lahir ke Alam Sukhavati. Kita
memiliki tekad ini, dan mengerahkan segenap kemampuan, maka akan terjalin
dengan tekad besar seluruh Buddha di sepuluh penjuru dalam menyelamatkan semua
makhluk.
Maka itu seharusnya menyebarkan Ajaran Sukhavati,
memperkenalkannya pada insan lain, inilah kebajikan sejati dan amal yang
sesungguhnya.
Petikan
Ceramah Master Chin Kung Desember 1992
唯有念佛往生是真實的利益,其他都不是真實利益,為什麼?其他的縱然極善,也是人天有漏的福報,福享完了還要墮落,所以不是真正的好事。真正的好事是要幫助人、勸導人念佛往生。我們有這個心、有這個願,又能夠盡心盡力努力去做,這就跟十方一切諸佛度眾生的大願相應。所以應當以這個法門,廣泛的推薦、介紹給別人,這是極善、這是真善。
摘自淨空法師《觀經四帖疏》 編號:03-05-04 1992年12月講於台灣景美圖書館
Tidak Memaksakan Kehendak
Dalam menyebarkan Buddha Dharma, membangun vihara,
saya selalu berpesan : “Jika dana yang tersedia jumlahnya banyak, maka skala aktivitas
kita boleh besar dan luas, tetapi andaikata dana yang tersedia itu jumlahnya sedikit,
maka kurangi aktivitas, jika tidak ada dana yang masuk maka tidak perlu mengerjakan
apa-apa”, sama sekali tidak ada tekanan, semuanya menuruti apa yang ada.
Kami takkan menggalang dana sama sekali, mengapa
demikian? Jika kami memaksakan kehendak, maka niat pikiran kami telah salah,
mana mungkin bisa berhasil! Kemajuan tehnologi masa kini sangat pesat, seperti peralatan
tehnologi ini amat praktis, andaikata muncul satu niat pikiran dalam diri saya
berharap mendapatkannya, kemudian mengutus orang untuk menggalang dana, maka
ini sudah salah. Anda mungkin bisa memperoleh keleluasaan ini, tetapi apakah
anda bisa berhasil? Mustahil, anda masih belum memutuskan noda pikiran, mana
mungkin kebijaksanaan anda bisa berkembang.
Tetapi sebaliknya donatur itu sendiri yang
mengantarnya kemari, maka ini boleh saja, namun jika saya menyuruh orang lain
agar memberi sinyal atau tanda supaya dia mengerti dan kemudian
menghadiahkannya kepada diriku, maka ini adalah tindakan salah, mengapa
demikian?
Anda masih memiliki niat mencuri, pikiranmu tidak suci.
Seharusnya niat pikiran sekecil apapun jangan sampai muncul, walaupun kita
berada bersama orang banyak, tetapi jangan sampai ada niat pikiran yang
ternoda, dengan demikian kita baru berhasil.
Maka itu barulah dapat memiliki keyakinan sepenuhnya
untuk terlahir ke Alam Sukhavati, kapan saja bisa pergi dengan bebas tanpa
rintangan.
Petikan Tanya Jawab Oleh Master Chin Kung
22 Agustus 2001
弘法利生,我們建道場,我常講:「錢多多做,錢少少做,沒錢就不做」,絲毫壓力都沒有,一切都是自然成就的。我們不會開口問人家要一分錢,化一分錢的緣,為什麼?我們就是攀緣,我們的念頭已經錯了,哪裡會成就!現在的科學都很進步,像這些機器都很方便,我要動一個念頭想要一台,請一個人化一個緣,錯了。你是得這個方便,你能不能成就?你不能成就,你煩惱不能斷,你智慧不能開。有人供養送過來就可以,我要暗示叫人家送給我都錯了,為什麼?你有盜心,你的心不清淨。要一絲毫念頭都沒有,雖然是在五欲六塵當中跟大眾相處,一絲毫都不沾染,念頭都不起,我們成功了。所以往生西方極樂世界就有把握,想什麼時候去就什麼時候去。
節錄自 :學佛答問-淨空法師 新加坡居士林2001.08.22
Langganan:
Postingan (Atom)